Cerpen "Pulih"

 

Pulih

Oleh Farhan Mubaraq

    Covid -19,Virus corona di duga sudah menyebar sebelum pertama kali dilaporkan di China pada Desember 2019. Secara resmi,virus itu dianggap mulai menyebar pada 31 Desember 2019,ketika otoritas kesehatan di kota Wuhan di China mengeluarkan peringatan tentang serangkaian  kasus yang terkait dengan virus yang menyerang  pernapasan secara misterius,

“tidak hanya pernapasan,proses belajar anak bangsa dan ekonomi pun  sangat terhambat”ujar Galang (sambil meletakkan surat kabar yang barusan dibaca di dalam kardus)

“tidak semuanya terhambat jika generasi itu sendiri ingin bisa,mereka masih bisa belajar walaupun di rumah,banyak media yang bisa digunakan untuk belajar”ujar kak Nathan (yang tidak setuju dengan anggapan adiknya)

“dengan cara membaca kak?Minat baca bangsa indonesia saat ini sangat rendah,apalagi tidak ada dorongan dari sekolah untuk belajar,kondisi generasi sekarang sangat memperhatin”ujar Galang(dengan kesal)

        Setelah memasukkan semua surat kabar kedalam kardus,galang pun meletaknya di bawah meja,tidak sengaja dia melirik pandangannya di sudut gudang,yang terfokus pada baju APD,dia pun berjalan menghampiri baju itu,baju itu adalah baju ibunya,ibunya seorang medis yang menangani pasien covid,dan akhirnya ibunya juga terinfeksi covid hingga meninggal, Akhirnya dia memilih memasaukkan baju tersebut kedalam kardus dan menyimpan.

        Dan angga segera merapikan gudang dengan tidak sengaja dia menjatuhkan kotak yang didalamnya berisi kertas kertas ulangan kelas satu kertas itu sudah kusam diselimuti dengan debu-debu halus ,saat itu angga sejenak terdiam menghalukan karena selama ini menjawab dan menulis dengan media yang berbeda,Usai bersih-bersih dia pun menutup gudang kembali bersama kakaknya.    

            Jam 16.00 WIB Beritapun dia siarkan di televisi bahwa besok sudah boleh masuk sekolah secara terbatas dan memetuhi protokol kesehatan,perasaan pun mulai campur aduk,suka,sedih,dan malas.

        Pagi itu aku sudah siap untuk ke sekolah dengan menggunakan sepatu hitam celana abu-abu dan baju yang berdasi,kadang terbisik dendam terhadap Covid yang telah  merebut semua kebahagian ku,dia hanya meninggal sedikit waktu untuk bisa kulihat dunia SMA

        Kadang penuh keraguan,terakhir kali ku jejak kaki disini waktu itu masih kelas satundan sekarang aku kembali sebagi junior di sekolah ini.

 “Gaaa”(suara dari belakang)

        Suara itu sangat familiar di telingaku,yeah dia  kawan sekelas dengan ku yang dikenal dengan murid terheboh dikelas,sambil menoleh kebelakang aku pun terkejut...

“Ndiii”teriak angga

“Kau keliatan sedikit berbeda dengan yang dulu”kata angga dengan nada yang rendah

“Yeah baru tau aja kau”jawab andi 

Dan mereka pun bergegas mencari kelas.

          Dikarena pandemi belum berakhir belajar pun terbetas yang dulunya pulang jam 14.00  WIB sekarang jam 12.00.waktu belajar pun berakhir anggapun langsung pulang tidak sengaja setengah perjalan diia mendengar bahwa di sekolah akan diadakan vaksin

            Dan di tengah masyarakat juga sangat heboh berita vaksin,bahkan banyak yang mengira vaksin itu mematikan sehingga ketika diadakan vaksin tidak ada yang mau vaksin,apalagi di sekolah sangat sedikit yang diberi izin vaksin oleh orang tua mereka dan sisanya lain pada takut semua termasuk aku dan andi.

            Di setiap harinya aku selalu ditanya tanyakan udah siap  dan bagaimana pendapat ku terhadap vaksin,dan aku merenungkan jika aku terus menunda akan waktu dan tenggelam di tengah keraguan, padahal hari terus berganti dan matipun sudah pasti,jika mati itu adalah takdirku,tugas aku disini adalah ikhtiar,jika dengan vaksin itu akan mengurangi terjadinya penyebaran covid kenapa tidak,dan itu juga adalah upayaku untuk membuat negeri ini pulih kembali,dan aku mengatakan hal tersebut kepada andi,dan andi menyetujui akhirnya kami siap untuk di vaksin.

          Dan yang membuat kami tambah yakin,sebelum vaksin dilakukan kita itu di tes dulu,dikarenakan ada juga penyakit yang tidak boleh vaksin,setelah kami vaksin kami agak panik dikarenakan tangan kerasa kebas dan agak lemas tapi itu hanya sebentar saja,

        Siswa lain pun menyaksikan,setelah kami divaksin kami tidak apa-apa mereka pun yakin untuk vaksin,dan semua mulai ikut-ikutan sehingga sekolah kami 98%sudah vaksin dan sisanya,karena semua orang  lebih kudah percaya dengan melihat langsung,keberanian pun meluas ketengah masyarakat sehingga pasien covid mulai mengurang di rumah sakit.

      Negeri ku sudah mulai aman,sawah pun mulai hijau kembali,semua aktifitas sudah bisa dilaksanakan seperti biasa,tetapi apapun itu kita juga harus waspada,memakai masker dan cuci tangan,karena itu merupakan upaya kita untuk mencegah 

        Hari sudah sunyi  dari kata vaksin,tidak ada lagi yang perlu di cemaskan tentang terinfeksi covid lagi selama kita mematuhi  prokes,hari juga mula merasa nyaman dimana rasa masa SMA sudah hadir kembali,semua ekskul mulai aktif kembali,dan mesjid sekolah juga sudah dibuka untuk kegitan rohanian seperti rohis,dan kegiatan shalat jamaah mulai di terapkan kembali.

“Kriinggg kriinggg”suara alarm yang sudah tiga kali ku tunda,dan mulai sedikit mataku,akupun mulai terkejut,jam sudah menunjuk jam 7.00 WIB,hari ini aku harus datang lebih awal untuk ngeprint dan menempel poster rekrut anggota PIK-R terbaru,dan lagi-lagi shalat subuh ku telat,sebenarnya bukan tidak terbangun hanya saja itu karna sering menunda waktu saja sehingga selalu terlambat untuk kesekolah,akupun bergegas untuk bersiap-siap ke sekolah

        Jam sudah menunjukan pukul 8.00 WIB,sudah ketentuan pukul 07.45 WIB gerbang di tutup,aku pun menuju arah belakang sekolah,dan mulai memanjad pohon yang berdekatan dengan pagar sekolah,dan akhirnya akupun bisa masuk ke area sekolah,akupun mulai berlari menuju ruang TU untuk mengeprint selembar poster setelah itu akupun mulai menempelnya di mading,usai ku tempel poster lalu bergegas ke kelas,untubng gurunya sudah keluar sebentar,jadi tidak terlalu nampak kalau aku terlambat,aku pun segera membuka buku fisika dan mengerjakan tugas yang sudah di kasih sebelum guru keluar tadi.

        Ketika jam istirahat andi mengajak untuk ke kantin,tidak sengaja di tengah perjalanan menemukan dompet yang jatuh,dari segi bentuknya itu dompet cewek,akupun membuka untuk melihat identitasnya,ternyata itu dompet salah satu dompet siswi yang sekolah disini dan aku mengenainya,sebelum  mengembalikanya aku sempat mengambil no WA nya yang ada di kartu nama.

“Dell”(panggil angga dari belakang)

“Iya”(jawaban singkat dari deli)

“Ini dompet mu,tadi kutemui dekat kantin,dan maaf tadi aku sempat buka untuk melihat identitas” (Angga menyerahkan dompet deli)

“Iya,terimakasih”(mengambil dompet dan segera pergi)

Walaupun kurang ramah deli terhadap angga,angga tetap positif thinking,angga pun kembali kekelas,sesampainya  angga di kelas angga memeripa pesan dari deli,

“Makasih ya gaa,maaf tadi aku harus buru buru”(pesan dari deli)

“Iyaa,ga papa kok,biasa ajaa wkwkkw”(balas angga dengan rasa terheran-heran)

“Gaa,kamu mau sambung univesitas mana”(tanya deli untuk memulai percakapan)

“Ga tau dell,masih bingung,deli mau lanjut kemana”(angga membalas dengan senang)

“Iyaa aku juga bingung mau lanjut kemana”(jawaba deli)

Walaupun ku merasa heran tapi aku juga merasa senang karena bisa chating dengan deli.

        Hari ini adalah hari minggu,sore ini kami merencanakan untuk nongkrong di cafe samping lapangan yang tidak jauh dari rumah kami,aku sudah siap-siap untuk keluar,tiba-tiba suara  rintikan air di genteng rumah,suara itu semakin kencang,iya itu suara hujan yang semakin deras,sambil melihat keluar di jendela dan merenungkan,dulu waktu kecip hujan adalah musim yang paling di tunggu-tunggukan,dan hari ini kenapa jadi penghalang,namun terbisik lagi di pikiranku,hujan adalah rahmat,hujan bukan penghalang,dan akupun mulai memikir bagaimana caranya agar dapat hadir di cafe,

        Aku menuju ke cafe menggunakan payung,sesampainya disana baju semua sudah basah karena kencangnya angin,dan ku menunggu mereka hingga hujannya reda dan langitpun mulai gelap,yeah ternyata Cuma aku yang sangat menginginkan pertemuan ini akupun langsung pulang.Dingin,ya dingin yang kurasakan campur aduk dengan rasa menyesal,bodoh,dan malu terhadap diri sendiri.

        Dua bulan lagi aku sudah masuk semester enam,dan aku harus memikir untuk memilih arah kemana yang harus di tempuh setelah SMA ku berakhir,dimana waktu aku harus memilih dalam salah satu keraguan,akupun ragu untuk memilihnya,sama dengan tidak tahu dengan bagai mana cara memilih keraguan,dan akhirnya aku termenung.

Dulu aku pernah ada rasa tidak ingin lanjut kuliah,namun pikiran ku berubah teringat akan nasib ku kedepan,semua perkerjaan harus memiliki skil dan ijazah.

Aku langsung mencari tau tentang kuliah,ternyata semua itu sulit tapi aku coba meyakinkan untuk masuk ke universitas gajah mada untuk mengambil jurusan arsitek

(3 bulan kemudian)

Ya,pilihan ku dulu di Universitas Gajah Mada,tapi allhamdulillah,aku dapat undangan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge,massachusetts,Amerika,jurusan yang aku ambil tetap arsitek.Hari ini atau esok aku yakin aku bisa membuat bangsa bangga kepadaku,dan melestarikan negeriku

         Sekian terimakasih.....

Silahkan Kalau mau menambah penghasilan

Klik Link: 

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=13&f=95 

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=12&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=11&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=10&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=9&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=8&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=7&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=6&f=95

https://dasbor.olg.co.id/order/ref2.php?o=5&f=95

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Pendidikan Pancasila SMA Kurikulum Merdeka

Repleksi Nilai-Nilai Pancasila