IBU TIRIKU TERCINTA
Dalam rumah yang dulunya sepi,
Hadirmu bagaikan pelita di sudut hati.
Menyusuri jalan yang tak pernah Ibu mulai,
Menganyam kasih dan cinta pada anak-anak yang tak pernah engkau lahirkan sendiri.
Bukan darahmu yang mengikat erat,
Namun hangat senyummu selalu melekat.
Dengan sabar engkau mengusap luka,
Menghapus duka dengan cinta yang nyata.
Engkau ajarkan aku, bahwa kasih Ibu tak berbeda,
Bukan soal darah, tetapi rasa yang merenda.
Ibu,meskipun engkau bukan yang mengandungku,namun ketulusanmu sangatlah murni,
Menjadikan peneduh dikala badai menyelimuti.
Di meja makan engkau sajikan harapan,di setiap nasihat terukir ketulusan.
Meskipun dunia kadang sinis menilai,Engkau tetap memeluk dengan jiwa yang damai.
Terimakasih untuk cerita tanpa pamrih,
Untuk pelukan yang tak pernah letih,Engkau ibu tiriku,
Namun hatimu sejati, menjadi cahaya dalam setiap hariku.
(By : CUT MAULIZANA FITRI)
(Siswi Kelas XI SMA Negeri 5 Lhokseumawe)
Mungkin Anda suka juga:
Guru ku Pahlawanku : KLIK DISINI
Bangkitlah Generasi bangsaku : KLIK DISINI
Awal Cerita : KLIK DISINI (Kita Doakan Untuk teman kita semoga mendapatkan tempat yang layak disisinya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar